July 12, 2010

SONETA HATI BERADU HATI

Kamu hilang entah kemana..

Haruskah aku menampakan diri?
Yang tak kelihatan belum tentu tak ada..
Haruskah aku mengikut jejakmu?
Sedangkan kau berjalan jauh dari hidupku..

Bagaimana caraku membunuh keadaan yang sangat menyebalkan ini
jika kamu tak pernah menampakan diri?

Selangkah pun tak pernah aku dari mu..
Namun kau yang menepisku seakan aku tak pernah bisa mendamaikan hatimu yang sarat akan segala kepenatanmu
Yang kemudian membuatku bertanya
Mengapa ada apa bagaimana

Jika aku meninggalkanmu untuk senangku maka salah adalah milikku
Namun aku meninggalkanmu karna aku ingin pergi kepada kesedihan

Itulah adanya aku sekarang sendiri dan menepi
Tampak seperti menghilang dari peraduan
Agar sepinya aku tak terlihat pada dunia
Dan tangis dihatiku tak jadikan derita pada angkasa luar
Dan biarlah aku tetap bercahaya disemesta sana

Tampaknya hatimu hanya hatimu
Beranjak dari bintang yang kau agungkan
Menepi dan menyayat diri sendiri
Seperti sekam yang tertimpa duri
Hanya mengacu pada perihnya hati
Padahal kau telah melihat terang itu dihadapanmu

Namun terangmu masih tak mampu untuk menerangiku
Karena aku masuk kelubang yang benar-benar dalam dan kelam
Dan aku hanya bisa mendengar suara tawa teman-temanku

Hanya kau yang tahu kau dimana
Bangun dan bangkitlah
Jangan hanya terendam pada derita yang seharusnya telah berlalu dan menertawaimu yang tak berdaya
Kokohlah dan beranjaklah
Hinakah aku yang tak mampu tuk ucapkan?

Hanya mendengar suara tawa temanmu dan menepis suara kacil dihatimu
Sedalam itukah lubang itu yang membuatmu ragu akan kehidupanmu sendiri
Sekarang bukankah kau yang menghilang bukan aku?

Ini telah berakhir aku tahu itu
Baikkah aku rela dan menghilang dalam kelamnya malam
Dan tak ada kata cinta dapat terucap lagi
Aku hanya kau tahu
Hiduplah dan bergembiralah..
Aku ada untuk menjadi pendengarmu..
Selamat malam..

No comments:

Post a Comment